Rabu, 13 November 2013

Toraja


"Siapa yang tak kenal toraja? Pesona nya sudah terdengar sampai ke mancanegara. Tak heran bila ia masih dijadikan salah tujuan wisata favorit di tanah air"

Tongkonan   

Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Tongkonan adalah rumah adat yang ada di Toraja. Atap rumah ini terdiri dari susunan bambu dan melengkung seperti perahu. di depan rumah ini terpasang deretan tanduk kerbau dan untuk di ruangan dalam nya tempat tidur dan dapur. Tongkonan kadang juga di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan mayat Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran ayam dan matahari, yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan yang berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 Km ke arah utara dari Rantepao.
Londa
adalah pekuburan berbentuk gua yang terletak sekitar 11 km arah utara dari kota Makale ibu kota kabupaten Tana Toraja. Suasana dalam gua sangat lembab dan sedikit menyeramkan,tengkorak dan tulang belulang banyak berserakan. Orang meninggal yang di masukkan ke dalam gua dibuatkan patung ( tau-tau dalam bahasa Toraja). Patung ini akan mewakili karakter dari si orang meninggal. Londa banyak di kunjungi oleh wisatawan manca Negara karena sejarah dan keunikan pekuburan ini sangat khas, londa kecamatan saggalai tepatnya di desa sendan uai di toraja.
Ke’te Kesu
Ke’te Kesu yang beratikan dalam bahasa toraja tempat kegiatan, tempat kerajinan ukir yangdan pekuburan dimana tempat ini juga untuk tempat pembuatan tongkonan dan juga berjejeran di Ke’te Kesu sekitar 100 meter dari perkampungan pekuburan tebing dan pekuburan bergantung ada juga tau tau di dalam bangunan batu yang di pagar. Tau tau adalah ukitan atau patung yang menggambarkan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari. Desa ini menjadi objek pesona dan tempat perbelanjaan souvenir.


Batu Tumonga 
Tempat ini terdapat sekitar 56 batu menhir dalam lingkaran pohon. Batu tumonga tingginya sekitar 2 atau 3 meter. Di kawasan ini anda akan melihat langsung pesona rantepao, Batu Tumonga terletak di sesean dengan ketinggian 1300 mdpl.





Kuburan Bayi Kambir 
Lubang yang dibuat di Pohon tarra’ dengan maksud tempat di kuburnya bayi yang blum sempat giginya tumbuh pohon tarra ditutup dengan ijuk dari pohon enau. Pohon Tarra’ memiliki diameter sekitar 80 – 100 cm dan memiliki getah dipilih karana menurut keyakinan getah pohon tarra’ pengganti air susu ibu dan juga menganggap bayi ini di kembalikan ke rahim ibu dengan harapan agar bayi bayi yang akan di lahirkan oleh ibu selamat, kelangsungan acara pemakaman dilaksanakan secara sederhana mayat bai tidak di bungkus kain sehingga mirip di rahim ibu dengan ajaran kepercayaan kepada leluhur Kuburan ini terletak di Desa Kambira, tidak jauh dari Makale, Tana Toraja.




Upacara Adat Rambu Solo
Rambu Solo upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan. Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara ini digenapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang “sakit” atau “lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.
Puncak dari upacara Rambu solo ini dilaksanakan disebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual, seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan ornament dari benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, dan proses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Selain itu, dalam upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau, kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih, dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat Tana Toraja. Kerbau yang akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapi kerbau bule “Tedong Bonga” yang harganya berkisar antara 10 – 50 juta per ekornya. Upacara adat ini biasanya dilaksanakan di Kampung Bonoran, Desa Ke’te’ Kesu’, Kecamatan Kesu’, Tana Toraja.
 

Berikut tips praktis dan hemat bagi yg hendak melancong ke daerah ini:


1. Perjalanan menuju toraja dimulai dari Makassar. Anda  pergi  saja ke toraja dengan naik bis malam. Kenapa malam hari hari?karena anda bisa tidur selama perjalanan di dalam bis. Jadi ini menghemat biaya sewa hotel 1 malam..lumayan kan?
2. Biasanya bis berangkat mulai jam 9 malam dan sampai di Rantepao jam 6-7 pagi. Ada banyak bis yg menuju toraja Tarifnya antara 120-140 ribu  buat bis ber-AC.. Nyaman kok, ada free wifi segala lho..Ada bis Litha, Bintang Prima, Pelangi,dll ..selain itu ada pula yg non AC dengan harga 70 ribu seperti bis Sumber Sederhana
3. Buat yg punya anak kecil, bila anda tidak mau anak anda terlalu lelah, perjalanan juga bisa di split mjd 2 kali : Makasar- Parepare  (menginap di parepare) dan esoknya bisa dilanjut dgn Parepare-Toraja. Kalau di total sama2 memakan waktu 8-10 jam.
4. Bila anda hanya pergi sendiri atau berdua rental saja motor di Toraja dengan harga sewa 60-80 ribu/hari (diluar bensin). Jauh lebih murah daripada sewa mobil yg harganya 300 ribu/hari. Tidak usah takut nyasar karena lokasi tempat wisata yg “wajib” dikunjungi di sana (Londa, Kete Kesu atau Lemo) lokasinya tidak jauh dari kota Rantepao (ada di selatan kota)  dan jarak mereka saling berdekatan.
5. Bila waktu anda terbatas, menurut sy bisa kok cuma menghabiskan waktu 1 hari di toraja. Jadi anda datang pagi dgn bis malam, keliling 3  tempat diatas kemudian anda bisa kembali malam itu juga dgn bis yg sama. Rata2 bis yg berangkat dari Rantepao jalan jam 7 malam. Betul2 hemat kan?
6. Siapkan uang recehan 5 ribu, karena hampir semua tempat wisata mematok biaya tiket 5 rb/org utk turis lokal dan 10 ribu utk turis asing. Oh ya, disini juga sudah ada bbrp ATM kok jd tidak usah khawatir kalau2 anda kehabisan uang tunai..:-p
7. Tidak ada salahnya bila anda mau bawa   lampu senter atau lampu kepala dari rumah, karena di Londa anda perlu masuk ke dalam gua utk melihat lokasi makam di dalam nya yg gelap gulita. Nah disitu disewakan lampu petromaks dgn harga 25 ribu. Bila anda tidak mau kepanasan membawa petromaks, bisa dibawakan oleh org lokal dgn biaya tambahan. So, dgn membawa lampu sendiri dari rumah , anda bisa lebih irit lagi kan?
8. Jika anda mau mengubek2 tempat wisata di daerah utara (Pallawa, Bori , trekking di Batutumonga atau rafting sekalian, nah ini artinya anda mmg harus menginap di toraja. Jgn khawatir ada banyak wisma/pondok wisata yg murmer. Kmrn sy menginap di salah satu wisma yg sewanya mulai dari 88 ribu/malam.. (sy punya no kontaknya) . Wisma ini bahkan sudah masuk di buku Lonely Planet edisi Indonesia lho..jgn heran kalau tamunya kebanyakan turis dari mancanegara.
9. Buat yg muslim tp bingung mau cari makan dimana, sebenarnya sudah ada rumah makan muslim di kota, tp bila msh ragu, beli saja roti/biscuit di sini. Ada banyak warung kecil dan bahkan ada swalayan kok di Rantepao. Harganya jg lebih pasti dan lebih murah drpd makan di resto kan?


"Bagaimana? Sudah siap utk trip ke toraja??"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar